KINIGORONTALO.COM – Organisasi konservasi Burung Indonesia mengadakan pelatihan ecoprint untuk kelompok perempuan dari desa-desa binaannya di wilayah Popayato Serumpun, Kabupaten Pohuwato. Kegiatan ini berlangsung di Aula Desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato, selama dua hari, yaitu pada 25-26 Januari 2025.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta yang merupakan perwakilan dari lima desa dampingan Burung Indonesia dan Japesda. Tiga desa dari Kecamatan Popayato yang terlibat adalah Desa Torosiaje, Torosiaje Jaya, dan Bumi Bahari. Sementara itu, dua desa lainnya berasal dari Kecamatan Popayato Barat, yakni Desa Dudewulo dan Padengo.
Menurut Community Engagement Officer Burung Indonesia, Yahya M. Ilyas, pelatihan ini bertujuan mendorong pengembangan potensi bioekonomi berbasis ekosistem mangrove untuk mendukung keberlanjutan penghidupan masyarakat pesisir.
“Kami berharap pelatihan ini dapat meningkatkan nilai tambah keanekaragaman hayati di kawasan pesisir melalui pendekatan yang ramah lingkungan. Teknik ecoprint dipilih karena produksinya ramah lingkungan dan memiliki daya tahan yang lama,” jelas Yahya, Jumat (25/1/2025).
Burung Indonesia bekerja sama dengan Studio Nona Harumi dalam pelatihan ini. Studio tersebut dikenal mengedepankan kualitas dan kebutuhan dalam proses produksinya, tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Teknik ecoprint sendiri menggunakan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga, dan batang tanaman, untuk mewarnai kain. Teknik ini merupakan bagian dari eco-dyeing, sebuah proses pewarnaan kain secara alami yang ramah lingkungan.
Pelatihan ini diharapkan mampu mendorong perempuan peserta pelatihan untuk mengembangkan keterampilan baru sekaligus mendukung keberlanjutan ekosistem mangrove di wilayah mereka.