Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diadakan oleh para dosen Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Ayula Selatan. Kegiatan tersebut berupa penayangan film dokumenter pencegahan pernikahan dini, serta edukasi yang disampaikan oleh dua narasumber di dalamnya.
Narasumber pertama adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Gorontalo, Yana Yanti Suleman. Ia membuka dengan cerita tentang pernikahan dini yang terjadi di Indonesia, dimana hal itu menimbulkan dampak negatif untuk masa depan bangsa. “Contohnya dari segi kesehatan, antara lain penyumbang angka kematian ibu dan anak yang besar di Indonesia, stunting, dan berdampak ke organ reproduksi,” jelas sarjana hukum ini, Jumat (26/9).
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pernikahan dini juga melanggar hak, antara lain pelanggaran pada anak-anak yang kehilangan hak mereka dalam memperoleh pendidikan, kehilangn hak ketika dieksploitasi, bahkan tercerabut hak-hak mereka untuk menjalani kehidupan yang bahagia. “Maka itu, kami dari pemerintah membuat Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) dengan tenaga profesional,” paparnya di kegiatan seminar.
Narasumber selanjutnya adalah akademisi gender sekaligus Kepala Sekolah Puan Gorontalo, Novi Rusnarty Usu. Ia menjelaskan bahwa peran orang tua sangat penting untuk kebahagiaan anak-anak. Baginya, pernikahan dini disebabkan oleh kurangnya komunikasi sejak dini sntara orang tua dan anak.
“Dampaknya adalah anak-anak jadi curhat dengan teman sebayanya, bukan dengan orang tuanya. Rumah hanya menjadi tempat tinggal, bukan tempat tumbuh bersama,” ungkapnya.
Dosen Fakultas Sastra dan Budaya ini menjabarkan, kejadian di atas mengakibatkan orang tua baru mengetahui masalah anaknya ketika masalah terjadi. “Kalau komunikasi orang tua dan anak tidak bagus, anak jadi takut membicarakan masalah sensitif ke orang tua, dan pergaulannya tidak terfilter,” ucapnya.
Sementara itu, sekretaris Desa Ayula Selatan, Dwi Hartanti, mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh dosen-dosen UNG ini. Baginya, kegiatan tentang komunikasi edukatif antara orang tua dan anak, serta edukasi mencegah pernikahan dini, merupakan bagian dari program yang direncanakan oleh Desa Ayula Selatan. “Kegiatan ini bersinergi dengan desa kami sebagai Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA),” ungkapnya.
Kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Adapun dosen-dosen yang terlibat adalah Gita Juniarti dari Fakultas Ilmu Sosial UNG, Hermila. A dari Fakultas Teknik UNG, dan La Ode Gusman Nasiru dari Fakultas Sastra dan Budaya UNG.