PERAN WARUNG PESISIR DALAM MENDUKUNG KEHIDUPAN MASYARAKAT PANTAI INDAH POHE

KINIGORONTALO.COMPotensi kemaritiman Pantai Indah Pohe tidak hanya terbatas pada keindahan alam dan pesona wisata bahari, namun juga pada kegiatan ekonomi yang melibatkan masyarakat setempat, Sebagai daerah pesisir yang berada di kawasan Pantai Indah Pohe, kehidupan masyarakat di sini banyak dipengaruhi oleh sumber daya alam laut yang melimpah.Saya mengamati bahwa salah satu ciri khas yang tampak adalah banyaknya warung-warung kecil yang dibuka di depan rumah. Warung-warung ini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga setempat, menawarkan beragam kebutuhan pokok serta makanan laut yang segar. Di balik kesederhanaannya, warung-warung tersebut bukan hanya sekadar tempat berdagang, melainkan juga menjadi pusat interaksi sosial antarwarga.Dalam upaya memahami dinamika ekonomi dan sosial di daerah ini, saya berkesempatan mewawancarai salah satu pemilik warung yang sudah lama berjualan di sana. Ibu Lisna ia biasa dipanggil, penduduk asli desa pohe.Ia menceritakan bahwa dengan adanya perkembangan pariwisata di desa ini berdampak baik.” Alhamdulillah dengan adanya pariwisata di desa ini keuntungan yang saya dapatkan bertambah karena pengunjung yang berdatangan ke pantai indah membuat warung saya ramai dan juga tidak hanya pengunjung pantai indah saja yang datang untuk membeli tetapi juga pengunjung dari tempat wisata yang berdekata di sini yaitu tempat wisata tangga dua ribu yang juga datang kewarung saya untuk membeli”,ungkapnya.

Ibu Lisna juga menambahkan bahwa tidak hanya wisatawan yang datang kewarungya tetapi juga masyarakat lokal yang ada disana karena diwarung ini menjual beragam kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng dan sayur mayur, serta berbagai snek seperti keripik, biskuit, dan minuman ringan.”orang-orang suka mampir beli snek buat dimakan dirumah atau sambil jalan-jalan dipantai. Warung saya menjadi tempat yang sering dikunjungi karena dekat dengan jalan utama,”tuturnya.

Keberadaan warung-warung seperti yang dimiliki ibu ditamenjadi penting bagi masyarakat pohe. Di tempat ini warga tidak hanya sekedar membeli dan juga menjual barang akan tetapi juga saling berbagi cerita dan bertukar informasi.Dalam wawancara ini, ibu sinta  juga menceritakan bahwa warungnya yang sering menjadi tempat kumpulnya warga, terutama di pagi hari.”kadang-kadang,orang-orang datang kesini cuman buat ngobrol.sambil minum kopi, kami bertukar cerita tentang kabar desa atau berita dari kota,”kata ibu Lisna sambil tersenyum.

Namun,menjalankan usaha pasti ada tantangan yang dihadapi mungkin tidak banyak tantangan yang dihadapi. Akan tetapi sebagai daerah pesisir, pohe kerap menghadapi masalah cuaca yang tidak menentu.Musim hujan dan angin kencang sering kali mempengaruhi aktivitas masyarakat, turutama dalam hal transportasi barang.”kalau cuaca lagi buruk, kadang distribusi barang tersendat.stok barang jadi sedikit,terutama snek kemasan yang kami dapat dari distributor di kota.Kadang, warung jadi sepi pembeli kalau sudah begini,”ujar ibu Lisna.

Meski demikian, semangat warga untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang tak menentu tetap tinggi. Ibu Lisna dan para pedagang lainnya tetap berusaha mempertahankan usaha mereka agar bisa terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. “Bagi kami, warung ini bukan cuma soal jualan. Ini soal bagaimana kami bisa hidup berdampingan dan saling bantu di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. Dari wawancara ini, terlihat jelas bahwa warung di Pohe bukan sekadar tempat berjualan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya lokal yang memperkuat hubungan antarwarga dan menjadi penopang ekonomi keluarga di daerah pesisir.  terlihat jelas bahwa warung di Pohe bukan sekadar tempat berjualan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya lokal yang memperkuat hubungan antarwarga dan menjadi penopang ekonomi keluarga di daerah pesisir. JN