PENYERAHAN PETA IMAP DAN AD-ART KEPADA PERANGKAT DESA SERTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

KINIGORONTALO.COM, Gorontalo – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur (KKN TI) Desa Ayula Selatan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) III yang bertempat di Kantor Desa Ayula Selatan, Kec. Bulango Selatan, Kab. Bone Bolango, pada Kamis (18/9/2025).

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari sinergi antara pemerintah desa dan institusi pendidikan tinggi dalam upaya pemberdayaan masyarakat serta penguatan kelembagaan lokal. Pemerintah desa, sebagai pemangku kepentingan utama, menyampaikan komitmen penuh terhadap keberlanjutan program yang telah dirintis oleh para mahasiswa selama masa KKN berlangsung.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Ayula Selatan menyampaikan bahwa:
“Saya sebagai Kepala Desa memiliki tanggung jawab moral dan struktural untuk mendukung setiap upaya pemberdayaan masyarakat. Selama ini, kami selalu memberikan dukungan dan apresiasi terhadap kegiatan mahasiswa. Kami sangat berharap, setelah KKN berakhir, akan tetap terjalin komunikasi dan silaturahmi yang baik antara aparat desa dan para mahasiswa, serta adanya keberlanjutan program yang telah dirintis.” Ujar Heny Aswin

Menandai momen penting sebagai hari terakhir penyerahan dokumen AD-ART dan Peta IMAP, yang diharapkan dapat menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara mahasiswa KKN dan pemerintah desa dalam membangun fondasi kelembagaan masyarakat yang kuat. Peta IMAP dan AD-ART yang diserahkan kepada perangkat desa serta kelompok swadaya masyarakat (KSM) diharapkan dapat menjadi acuan strategis dalam pelaksanaan program-program desa ke depan. Pemerintah desa menyambut baik hasil kerja mahasiswa dan berharap agar semangat kolaboratif ini terus berlanjut, bahkan setelah masa KKN berakhir.

Dengan diserahkannya dokumen Peta IMAP dan AD/ART kepada perangkat desa serta kelompok swadaya masyarakat (KSM) ini, diharapkan kelompok swadaya masyarakat memiliki landasan hukum dan arah kerja yang jelas, serta mampu menjadi motor penggerak pembangunan desa yang partisipatif dan berkelanjutan.