KINIGORONTALO.COM – Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo melaksanakan sosialisasi persiapan penyelenggaraan pemilihan pemuda pelopor nasional tingkat provinsi tahun 2024 dan menentukan Role Model penentuan rekrutmen dan seleksi pemuda pelopor di Tingkat kabupaten kota yang bertempat di Ruang Rapat Dispora Provinsi Gorontalo. Selasa (5/3/2024).
Pertemuan ini di hadiri sejumlah OPD diantaranya yakni Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Gorontalo oleh Rustam Jafar, Ervina Abas dan Lenny Kaluku, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Gorontalo, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pohuwato oleh Febiola Inaku, dan Ninda Suleman, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bone Bolango Muh. Yamin A dan Irmawaty Adrias , dan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gorontalo Utara.
Dispora Provinsi Gorontalo ingin menindaklanjuti surat Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI nomor : PP.00/2.21.23/D.II/2024 tanggal 21 Februari 2024 perihal Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo akan menyelenggarakan Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Gorontalo Tahun 2024.
Kepala bidang (Kabid) Pemuda, Dispora Gorontalo, Yusnan Ahmad, menyampaikan bahwa agenda tentang pembahasan program-porgram kepemudaan dan soal pemuda pelopor beserta hal lainnya.
“saya ucapkan terima kasih atas kehadirannya, maksud dan tujuan mengadakan rapat hari ini yakni pertama, membahas soal pemuda pelopor, pertukaran pemuda antar propinsi dan pertukaran pemuda antar negara”.
Lanjut ia, bahwa Pada prinsipnya melihat tujuan rapat hari ini bahwa seluruh SKPD kabupaten kota menyampaikan perihal soal tidak ada anggaran. Jadi karena ini dari kemenpora melalui bidang pemuda sehingga kami menindaklanjuti.
“pada intinya kita diskusikan bagaimana caranya mendapatkan peserta pemuda pelopor. Ada beberapa opsi yang ingin kita sampaikan”.
Olehnya itu, Apakah ada Solusi yang bisa dimasukan, misalkan kita surati universitas yang ada di Bonebolango untuk mendapatkan kader-kader pemuda pelopor apalagi di kota. Sehingga nama-nama itu diseleksi oleh kota kemudian kita menunggu rekomendasinya. Hasil rekomendasi ini kita akan tinjau langsung di kotayang ada beberapa universitas swasta maupun negeri.
“kita sampaikan ada dasar-dasar petunjuk yang kita sudah sampaikan kreteria pemuda pelopor, yang punya inovasi teknologi, budaya dan seterusnya. Itu yang bisa kita rekrut, jadi tanpa anggaran pun kita bisa”.
Menurutnya, dengan kegiatan ini, ini kita bisa laksanakan, karena kemarin propinsi Gorontalo dapat mengirim 1 orang ikut seleksi ditingkat pusat.
“pemuda yang umur 16 sampai 30 tahun itu mendapatkan informasi. Tinggal mereka akan kemudian melapor ke dinas kabupaten kota. Sehingga daftar nama itu kita akan tunggu hasil rekomendasi dari pemerintah setempat. Nah nanti kita akan buat jadwal, seleksinya seperti apa”.