KINIGORONTALO.COM, POHUWATO – Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga mulai berkantor di eks Rumah Dinas Bupati, Senin (25/9/2023). Gedung itu sebelumnya digunakan sebagai kantor Bawaslu setempat.
Wakil Bupati Suharsi Igirisa, Sekretaris Daerah, para Asisten dan Staf Ahli juga berkantor di situ dengan kondisi ruangan dan meja seadanya. Pegawai di Sekretariat Daerah (Setda) sebagian berkantor di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain.
Aktivitas Senin pagi itu diawali dengan apel kerja yang dipimpin oleh Bupati Saipul Mbuinga dan diikuti oleh semua aparatur. Saipul menyemangati anak buahnya untuk bangkit dan tetap semangat melayani masyarakat meski kantor tempat mereka bekerja sudah terbakar jadi abu.
Suasana apel pagi yang dipimpin Bupati Pohuwato Saipul Mbuinga yang diikuti oleh semua aparatur di halaman kantor eks Rumah Dinas Bupati, Senin (25/9/2023).
“Kita tetap bersatu, tegar menghadapi semua ini. Pastikan pelayanan kita sebagai kewajiban Aparatur Sipil Negara tetap berjalan. Kita harus tetap semangat, insyaallah,” kata Saipul dalam arahannya.
Bupati Saipul Mbuinga (kedua kanan) didampingi Sekretaris Daerah Pohuwato melihat kondisi ruangan di gedung eks Rumah Dinas Bupati usai apel pagi. (Foto: Isam)
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Togap Simangunsong mengaku senang melihat kondisi Pohuwato kondusif pasca kericuhan yang berlangsung Kamis kemarin. Ia diutus Mendagri untuk memastikan pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan berlangsung sebagaimana mestinya.
“Jadi dengan kehadiran bapak ibu di apel pagi ini adalah langkah baik. Seluruh pegawai dan seluruh pejabat yang ada di Pohuwato ini siap melayani masyarakat dan siap menyelenggarakan pemerintahan,” katanya.
Selama beberapa hari berada di Pohuwato, Togap bersama tim mengaku sudah mengantongi semua informasi yang dibutuhkan terkait kericuhan yang terjadi Kamis kemarin.
Ia telah menemui personal Penjabat Gubernur, Forkopimda, Bupati, pengusaha termasuk perwakilan tokoh masyarakat untuk mengurai benang kusut persoalan warga dengan perusahaan tambang di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato.