Dari Karung hingga Kelapa, Lomba Unik Warnai Lebaran Ketupat di Desa Kaliyoso Gorontalo

KINIGORONTALO.COM – Masyarakat Desa Kaliyoso, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo antusias dalam menyemarakkan Lebaran Ketupat tahun 2025.

Dalam merayakan tradisi ketupat yang digelar satu minggu setelah lebaran idulfitri ini, pemuda yang tergabung dalam Rema Muda Masjid Al- Andi’s Muhajirin, Badan Pengurus Kelompok Oi Rajawali, Keluarga Sincan Gorontalo, dan Warga Pasar Bongomeme, turut menggelar kegiatan Semarak Ketupat yang mengusung tema ‘Moporame Kambungu (meramaikan kampung)’ yang digelar di Kawasan Pasar Bongomeme, Senin (07/04/25).

Ketua Panitia Semarak Ketupat, Jemi Hinta, mengatakan bahwa kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak tahun-tahun sebelumnya yang hingga saat ini masih tetap dipertahankan.

“Kegiatan yang kami selenggarakan ini dalam rangka untuk menyemarakkan lebaran ketupat. Suasana di hari lebaran ketupat seperti ini sudah ada sejak kami masih kecil. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk tetap melaksanakan kegiatan ini walaupun secara sederhana,” ungkap Jemi.

Jemi menambahkan, bahwa persiapan mulai dari merancang konsep hingga pada hari pelaksanaan dari kegiatan semarak ketupat ini sudah dimulai sejak bulan ramadan.

“Persiapan kami itu sudah berjalan sejak minggu pertama bulan puasa. Alhamdulilah apa yang diharapkan oleh masyarakat setempat,   itu kami bisa laksanakan walaupun secara sederhana,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Panitia, Wahyu Hamzah, juga menambahkan, bahwa dalam kegiatan tersebut ada kurang lebih sepuluh jenis lomba yang dilangsungkan sejak siang hari hingga sore hari yang diikuti oleh kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

Lomba balap karung pada kegiatan Semarak Ketupat di Desa Kaliyoso, Kecamatan Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo.

“Kami menghadirkan lomba-lomba yang tentunya menghibur. Ada lomba lari karung, lomba balap karung, lomba lari kerereng, lomba rebut kursi, lomba tiup balon, lomba cukur kelapa, lomba isi paku dalam botol, lomba pakai jilbab sambil jalan, dan lomba tusuk jarum,” tutur Wahyu, menyebutkan jenis lomba yang diadakan.

Kegiatan yang mengusung tema ‘Moporame Kambungu’ tersebut, diharapkan bisa dilakukan secara berkesinambungan oleh generasi selanjutnya agar tradisi perayaan ketupat di Desa Kaliyoso terus berlangsung di setiap tahun kedepannya.

“Kegiatan seperti ini sudah kami langsungkan sejak tahun-tahun sebelumnya Kami berharap, kegiatan ini bisa tetap dijalankan di tahun-tahun yang akan datang. Selagi kita masih bisa mempertahankan tradisi perayaan lebaran ketupat, kita usahakan laksanakan,” tutup Wahyu.