KINIGORONTALO.COM, Gorontalo – Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tingkat Kabupaten Gorontalo tahun 2023 menjadi ajang untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, saat menghadiri ceremony HKN yang berlangsung di Goor David-Tonny di Kecamatan Limboto, pada Minggu malam (10/12/2023).
Menurut Bupati, dalam membangun daerah ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni dari sisi kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
“Saya bangga dengan kinerja bidang kesehatan kita. Ada 3 indeks pembangunan yang penting, yakni kesehatan, pendidikan dan ekonomi, dan paling penting itu bidang kesehatan. Kita liat sudah banyak bidang-bidang kesehatan kita seperti puskesmas yang sudah terakreditasi,” ungkap Nelson saat diwawancarai.
“Perkembangan kita dibidang kesehatan ini terus membaik, pertama fasilitas kita tingkatkan, dan juga sumber daya manusianya,” sambungnya.
Agar pelaksanaan kesehatan terus berkembang baik, maka peran seluruh pihak menjadi landasan utama, terlebih dari masyarakat dan pemerintah setempat.
“Pelaksanaan di bidang kesehatan itu bukan hanya tugas orang kesehatan, tapi kita semua, masyarakat, Kepala Desa dan Lurah dan Camat. Pelaksanaan kesehatan itu harus menjadi budaya,” tuturnya.
“Saya harap pihak rumah sakit dan puskesmas terus tingkatkan pelayanannya, masih ada keluhan dari masyarakat apalagi soal kasus baru-baru ini, kita berharap hal sepeti itu tidak terjadi lagi,” harap Bupati.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Ismail Akase menambahkan, kegiatan ini menjadi bentuk penghargaan kepada jajaran kesehatan di Kabupaten Gorontalo, dan sebagai motivasi untuk bisa meningkatkan pelayanan.
“Kegiatan ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari tapi baru bisa terlaksana malam ini. Jadi kita punya target akreditasi kepada 21 puskesmas, sejauh ini sudah ada 7 puskesmas yang paripurna, semoga semuanya akan segera selesai,” kata Kadis.
“Total ada 59 penghargaan, dari kategori masyarakat, lembaga, desa dan kader kesehatan,” pungkasnya.