KINIGORONTALO.COM-Gorontalo, 21 Mei 2025 – Pemerintah Kota Gorontalo terus menunjukkan komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui pelaksanaan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang dirangkaikan dengan Rembuk Stunting Tingkat Kota Gorontalo Tahun 2025. Kegiatan strategis ini digelar di Grand Q Hotel Gorontalo dan dihadiri oleh lebih dari 60 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lembaga, serta pemangku kepentingan terkait.
Acara dibuka secara resmi oleh Wali Kota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, S.Sos, SH, MH, yang dalam sambutannya menekankan bahwa stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, melainkan juga menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan. Ia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, dunia usaha, hingga masyarakat untuk bergerak bersama dalam mempercepat penurunan stunting.
“Saya yakin dengan kekuatan kita bersama, semuanya bergerak, angka stunting bisa kita tekan. Yang terpenting adalah memiliki data akurat dan intervensi yang tepat,” tegas Wali Kota.
Turut memberikan sambutan dan mendukung penuh kegiatan ini, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, Bapak Hamdan Bormawi, S.IP, yang menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Gorontalo atas upaya nyata dalam penanganan stunting. Ia juga menegaskan kesiapan BKKBN untuk memperkuat strategi intervensi berbasis keluarga berisiko stunting sesuai amanat Perpres Nomor 72 Tahun 2021 dan RAN PASTI.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Gorontalo, Eladona Oktamina Sidiki, S.Stp, M.Si, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan ini juga memperkuat sinergi lintas sektor dengan pendekatan intervensi gizi spesifik dan sensitif pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) — yang menjadi kunci penanganan stunting.
Acara ini menghadirkan sejumlah pemateri dari kalangan pemerintahan, termasuk dari Bappeda Kota Gorontalo, dengan bahasan utama mengenai strategi nasional percepatan pencegahan dan penurunan stunting tahun 2025–2029, sejalan dengan visi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan data dari SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), prevalensi stunting di Provinsi Gorontalo menunjukkan penurunan yang signifikan dari 26,9% di tahun 2023 dan 23,8% pada Tahun 2024. Upaya berkelanjutan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan dapat terus menurunkan angka ini sesuai dengan target nasional.
Wali Kota menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran serta berbagai unsur dalam pendekatan pentahelix: pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat. “Kita harapkan camat yang telah dikukuhkan sebagai Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) bisa lebih mengoptimalkan perannya,” ujar beliau.
Kegiatan ini juga memperkuat langkah implementatif melalui penyusunan rencana strategis penanganan stunting di tingkat kota, dengan harapan hasilnya bisa segera diimplementasikan secara konkret di lapangan. Kegiatan ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2024.
Penurunan stunting bukan hanya target statistik, tetapi merupakan langkah penting menuju generasi Gorontalo yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing global. Pemerintah Kota Gorontalo pun memastikan bahwa upaya ini bukan sebatas seremoni, melainkan gerakan kolektif demi masa depan anak-anak Indonesia. di akhir kegiatan ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama oleh stakeholder terkait percepatan penurunan stunting di Kota Gorontalo yang diawali oleh Walikota Gorontalo, Hi. Adhan Dambea, S.Sos, SH, MH dan ditutup dengan Foto Bersama.