KINIGORONTALO.COM-Gorontalo, 4 Juli 2025 — Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional ke-32, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo bersama City Harvest Singapore dan FHCC Gorontalo menyalurkan bantuan nutrisi kepada 150 keluarga berisiko stunting di Kota Gorontalo. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya percepatan penurunan stunting yang terus digalakkan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga).
Penyaluran bantuan dilakukan melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting), salah satu dari lima inisiatif percepatan (Quick Win’s) yang diusung Kemendukbangga. Program ini menekankan pendekatan dari hulu, yakni mencegah stunting sejak sebelum anak lahir dengan menyasar keluarga yang memiliki potensi melahirkan anak stunting atau dikenal sebagai Keluarga Risiko Stunting (KRS).
Acara berlangsung di Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo dan dihadiri oleh Gubernur Gorontalo yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan, Wali Kota Gorontalo yang diwakili Asisten I, Kepala Dinas OPDKB Kota Gorontalo, tim FHCC Gorontalo, dan Tim Branch Operation Singapore Aid, serta Danrem yang diwakili Kasiter, bersama perwakilan dari Bank Indonesia, Kepala BSI Gorontalo, dan IDI Wilayah Gorontalo.
Mewakili Gubernur Gorontalo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dr. Anang S. Otoluwa, menyampaikan bahwa berdasarkan data terbaru, angka stunting di Gorontalo mengalami penurunan sebesar 3,1%, dari 26,9% (SKI 2023) menjadi 23,8% (SSGI 2024). Namun, ia menekankan bahwa capaian ini baru mengembalikan angka ke tingkat prevalensi tahun 2022.
“Sejak diterbitkannya Perpres Nomor 72 Tahun 2021, seluruh sektor telah bergerak bersama. Program seperti PMT, tablet tambah darah, hingga BAAS jadi bagian penting percepatan penurunan stunting,” ujar Anang.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini perhatian lebih banyak tertuju pada anak yang sudah mengalami stunting, padahal keluarga dengan risiko tinggi juga perlu mendapat intervensi sejak dini.
Sementara itu, Asisten I Pemerintah Kota Gorontalo, Iskandar Moerad, yang hadir mewakili Wali Kota, menyampaikan apresiasi kepada BKKBN Provinsi Gorontalo atas penyaluran bantuan nutrisi kepada masyarakatnya.
“Saya selaku Pemerintah Kota Gorontalo, yang secara kebetulan masyarakat saya yang terpilih untuk mendapatkan bantuan Tim, tentu saya menyambut baik dan memberikan apresiasi, serta ucapan terima kasih kepada Tim atas perkenannya untuk memberikan bantuan,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung data SSGI 2024 yang menunjukkan adanya kenaikan angka stunting sebesar 2%, dari 23,6% (SKI 2023) menjadi 25,6%, sehingga menurutnya, siapa pun yang dengan ringan tangan dan niat tulus membantu, patut diapresiasi.
Lebih lanjut, Iskandar menekankan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, tetapi juga oleh beragam faktor lingkungan.
“Mereka yang berpotensi melahirkan anak stunting ini tidak semata-mata hanya dari sisi nutrisi, namun juga banyak faktor lain seperti rumah tidak layak huni, sanitasi, dan akses air bersih. Bantuan dalam bentuk RLH, sanitasi, dan air bersih juga pasti berdampak terhadap pencegahan stunting,” jelasnya.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis bersama Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Gorontalo, beserta jajarannya, Kepala Dinas OPDKB Kota Gorontalo, Tim Branch Operation Singapore Aid, Tim FHCC Gorontalo.