KINIGORONTALO.COM – Dalam rangka memperingati International Woman’s Day (IWD) 2025, Leaders Institute berkolaborasi dengan Forum Aktivis Perempuan Muda Indonesia (FAMM Indonesia) menggelar kegiatan Camping Solidarity di Teras Santorini, Cottage Coffee, Gorontalo. Mengusung tema “Accelerate Action”, acara ini menekankan pentingnya aksi kolaboratif untuk mengatasi hambatan menuju kesetaraan gender secara global. Selasa, (11/3/2025).
Camping Solidarity dirancang sebagai ruang aman bagi seluruh anggota Leaders Institute dan tamu undangan. Peserta tidak hanya berdiskusi dan memperkuat jaringan advokasi, tetapi juga merasakan kebersamaan dalam suasana santai dan mendalam. Kegiatan ini mengajak peserta untuk saling berbagi pengalaman dan membangun solidaritas.
Salah satu sorotan acara adalah sesi Tadarrus Sastra, di mana setiap peserta membacakan puisi karya WS Rendra. Sesi ini menjadi refleksi atas peran perempuan dalam perjuangan kesetaraan dan keadilan sosial, serta sebagai bentuk apresiasi terhadap sastra yang merefleksikan realitas perjuangan perempuan.
Acara dimulai dengan buka puasa bersama, diikuti dengan shalat Magrib, Tarawih, dan doa bersama. Momen ini bukan hanya simbol kebersamaan, tetapi juga memperkuat nilai spiritual dalam perjuangan menuju kesetaraan gender.
Dr. Hijrah Lahaling, SHI., MH., Direktur Leaders Institute, memberikan refleksi mendalam dalam sesi ruang aman. Ia menegaskan bahwa perjuangan kesetaraan gender harus dimulai dari kesadaran bersama dan keberanian untuk berbicara.
“Ruang aman ini kami buka agar setiap perempuan bisa mengekspresikan keresahan, pengalaman, dan harapannya tanpa rasa takut. Kesetaraan gender bukan hanya soal kebijakan, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang inklusif dan suportif bagi semua,” ujar Dr. Hijrah.
Ketua Panitia Camping Solidarity, Fitri Dacosta Maga, S.H., menambahkan bahwa konsep kegiatan ini dirancang agar setiap peserta dapat berkontribusi aktif dalam diskusi dan perumusan langkah aksi ke depan.
“Kami ingin memastikan setiap suara didengar dan setiap pengalaman dihargai. Camping Solidarity ini bukan hanya peringatan simbolis, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat kesadaran dan membangun gerakan yang lebih solid,” jelas Fitri.
Dalam semangat kolaborasi, Camping Solidarity juga mengundang berbagai jaringan aktivis perempuan dan anak, termasuk Jejaring Aktivis Perempuan dan Anak (Jejak Puan), Wire Gorontalo, dan Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia).
Dengan rangkaian acara yang berfokus pada refleksi, ekspresi seni, dan kebersamaan, Camping Solidarity diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan perempuan di Indonesia. Kehadiran berbagai komunitas dan organisasi pendukung menjadikan kegiatan ini semakin bermakna dan memperluas jaringan perjuangan kesetaraan gender.