KINIGORONTALO.COM – Perhelatan pemilihan kepala daerah baik Gubernur maupun Walikota/Bupati se Provinsi Gorontalo telah memasuki tahapan-tahapan pemilihan. Berbagai cara telah dilakukan oleh pasangan calon untuk memperoleh banyak suara dari pemilik suara sah. Kini, suara rakyat kembali menjadi penentu ke depan. Siapa Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo untuk periode 5 tahun ke depan.
Seiring perkembangan zaman, pemilihan secara langsung telah mendorong proses demokrasi yang pesat di tengah masyarakat. Pepatah Latin Vox Populi Vox Dei “Suara Rakyat adalah Suara Tuhan” kembali berdengung. Rakyat diposisikan bukan hanya sebagai penentu kepemimpinan dalam proses demokrasi. Akan, tetapi suara-suara rakyat haruslah di dengar ketika pemimpin menjalankan roda pemerintahannya ke depan.
Sebab suara rakyat adalah penentu pada pemilihan yang jatuh pada tanggal 27 November 2024. Maka pasangan calon Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo telah memasukkan Visi Misi mereka masing-masing ke penyelenggara pemilu. Diharapkan masyarakat bisa melihat visi misi pasangan calon. Di saat yang sama ketika mereka terpilih, bisa mengaplikasikan visi misinya.
Terkait visi misi yang yang dikristalisasi ke dalam program pasang calon ketika terpilih. Program Beasiswa bagi masyarakat miskin menjadi salah satu primadona. Hal tersebut sebagaimana hasil wawancara dengan Akademisi Universitas Ichsan Gorontalo.
“Program beasiswa bagi masyarakat miskin merupakan program yang sangat baik dan dibutuhkan oleh masyarakat Provinsi Gorontalo. Apalagi bagi pasangan yang calon yang mengusung peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia. Mengapa program beasiswa penting, sebab pengalaman kami dalam mengurus adik-adik mahasiswa banyak yang terkendala dari segi biaya pendidikan. Akhirnya tidak jarang adik-adik mahasiswa harus berhenti kuliah, padahal pendidikan adalah investasi masa depan,” Ungkap Jupri.
Ketika ditanyakan soal beasiswa yang disediakan oleh pemerintah pusat. Akademisi yang selalu menjadi panitia pendaftaran mahasiswa baru Universitas Ichsan Gorontalo ini menjawab masih sangatlah sedikit.
“Beasiswa dari pemerintah pusat memang betul ada. Akan tetapi, tidak bisa mengcover tingginya pengusulan penerima beasiswa. Misalnya untuk skema beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah. Calon penerima beasiswa sudah harus mengusulkan ketika mendaftar masuk Universitas atau Perguruan Tinggi. Pengusul ada 300 orang, yang diterima biasanya hanya 100 orang. Ini pun sudah terbantukan dengan KIP Aspirasi dari wakil rakyat Dapil Gorontalo yang duduk di pusat seperti dari pak Elnino Mohi dan Fadel Muhammad. Oleh sebab itu, kita sangatlah mendukung Program Beasiswa bagi masyarakat miskin yang diusung pasangan calon Gusnar-Idah Syaidah Rusli Habibie. Agar adik-adik yang tidak bisa tercover di beasiswa KIP Kuliah bisa dimasukkan ke beasiswa pemerintah Provinsi Gorontalo ke depan,”.
Cahya Praditya Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) juga menambahkan agar calon Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo ke depan untuk melanjutkan Program Beasiswa Pemerintah Provinsi Gorontalo bagi yang mau lanjut S2 dan S3 (Program Doktoral).
“Jadi selain mendukung Program Beasiswa bagi masyarakat miskin. Kami juga berharap Program Beasiswa S2 (Magister) dan S3 (Doktoral) Provinsi Gorontalo yang berjalan di masa Gubernur 2 Periode Bapak Rusli Habibie terus ada dan ditingkatkan pembiayaannya. Agar mewujudkan Masyarakat Unggul Bersama Gorontalo Maju dapat terwujud,” tambahnya.