Tim KKN Tematik Membangun Desa UNG Manfaatkan Potensi Desa Untuk Kesejahteraan Gizi dan Ekonomi Masyarakat

Berita Kampus0 Dilihat

KINIGORONTALO.COM – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Membangun Desa Tahap 2 Universitas Negeri Gorontalo, bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat dalam memanfaatkan potensi desa guna meningkatkan kesejahteraan gizi dan ekonomi yang bertempat di Aula Kantor Desa Bongo. Sabtu (31/8/2024).

 

Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di desa Desa Bongo, yang terletak di Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, menjadi saksi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbasis Potensi Desa untuk Kesejahteraan Gizi dan Ekonomi Masyarakat.”

 

Dalam sambutannya, Kepala Desa diwakili Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Bongo Rasuna Parman lebih menekankan pada pentingnya kegiatan pengabdian masyarakat tersebut.

 

“upaya yang dilakukan oleh Tim KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo ini sangat diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Bongo,” jelasnya.

 

Rasuna juga mengungkapkan bahwa “Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Tim KKN Tematik 2 Universitas Negeri Gorontalo di Desa Bongo ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang ada di desa, khususnya dalam pengembangan produk pangan fungsional.

 

“Dengan demikian, perekonomian masyarakat dapat meningkat dan masyarakat menjadi lebih melek terhadap teknologi yang semakin berkembang”.

 

Sambutan Rasuna Parman bahkan juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam memanfaatkan potensi lokal untuk menciptakan produk pangan yang tidak hanya bergizi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi tinggi.

 

“kegiatan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Bongo secara berkelanjutan,” harapnya,

 

Selain itu, Ketua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Tematik Membangun Desa Tahap 2 Universitas Negeri Gorontalo, Prof. Dr. Margaretha Solang, M.Si., dalam pemaparannya, yang menyinggung mengenai pentingnya pengembangan produk pangan fungsional berbasis potensi lokal.

 

Dalam paparannya, Prof. Margaretha menjelaskan bahwa Desa Bongo memiliki berbagai potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, seperti aneka tanaman lokal yang memiliki khasiat kesehatan dan bisa diolah menjadi produk pangan fungsional. Tanaman-tanaman lokal yang selama ini mungkin hanya dianggap sebagai tanaman biasa, sebenarnya memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat diolah menjadi produk yang tidak hanya baik untuk kesehatan tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi,” ujar Prof. Margaretha.

 

Ia menambahkan bahwa pengembangan produk pangan fungsional ini tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi warga desa. Dengan dukungan teknologi dan inovasi, produk-produk tersebut bisa dipasarkan lebih luas, bahkan hingga ke luar daerah.

 

Selain pemaparan teori, kegiatan ini juga diisi dengan sesi pelatihan praktis. Para peserta diajarkan cara mengolah bahan-bahan lokal menjadi produk pangan fungsional yang siap dipasarkan. Kelompok Ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dan Dasawisma dengan antusias mengikuti setiap tahapan pelatihan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga teknik pengemasan yang menarik dan higienis yang di damping langsung oleh tim pelaksana lainnya oleh Syam S. Kumaji dan Muh. Nur Akbar.

 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis kepada masyarakat, sehingga mereka dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Produk pangan yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan keluarga, juga dapat menjadi komoditas yang dijual, sehingga menambah penghasilan rumah tangga.

 

Tim KKN Tematik Universitas Negeri Gorontalo berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat Desa Bongo dalam mengembangkan produk pangan fungsional ini, hingga mampu mandiri dan mengembangkan usahanya secara berkelanjutan.

 

Pelaksanaan Kegiatan “Pengembangan Produk Pangan Fungsional Berbasis Potensi Desa” ini merupakan pemberdayaan masyarakat Desa Bongo yang bersinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan Masyarakat.