PENCEMARAN SAMPAH DI PANTAI GORONTALO, ANCAMAN BAGI EKOSISTEM LAUT

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Jurusan ilmu komunikasi Universitas Negeri Gorontalo melakukan kegiatan BRAND AUDIT SAMPAH di 2 titik lokasi pantai Botubarani dan Huangobotu.

kinigorontalo.com-Pesisir Gorontalo merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang kaya namun sayangnya terdapat sampah plastik yang mencemari wilayah pesisir pantainya. Pantai Botubarani dan Huangobotu di Gorontalo yang merupakan habitat hiu paus, menghadapi ancaman serius akibat pencemaran sampah plastik. Hasil dari kegiatan Brand Audit Sampah yang dilakukan pada Rabu, 18 Desember 2024 pukul 08.00-11.00 Wita telah menunjukkan bahwa sampah plastik sekali pakai merupakan penyumbang terbesar.

Data Pencemaran Sampah :  

  • Sebanyak 8 karung sampah plastik dikumpulkan dari dua wilayah pesisir pantai dalam waktu 3 jam.
  • Jenis sampah yang ditemukan dari total sampah yang dikumpulkan, plastik menjadi penyumbang dominan, mencapai 91,2%. Jenis sampah lainnya yang ditemukan:
    1. Kaca: 4,3% berasal dari botol minuman brand Hemaviton dan Teh Botol Sosro.
    2. Sampah residu: 2,6%, merupakan sisa material yang sulit diolah berupa popok bayi sekali pakai, tisue basah, dan styrofoam.
    3. Kaleng: 1,5% umumnya dari minuman ringan dan beralkhohol yang berasal dari brand Bear Band, Chil-kid dan Bir Bintang.
    4. Kardus: 0,5% yang relatif mudah didaur ulang berasal dari brand UltraMilk
  • Dari Audit merek sampah di kawasan pantai Botubarani dan Huangobotu, ditemukan bahwa 5 produsen dengan kontribusi terbesar terhadap sampah sachet :
  1. WINGS: menghasilkan 225 dari total sampah, mendominasi kategori produsen
  2. BONEVA      (PT.      DAVINCI     AIRRINDO      GORONTALO):menyumbang 17% dari total sampah yang ditemukan, terutama dari kemasan botol plastik
  3. MAYORA: berkontribusi sebesar 13%, didominasi oleh kemasan makanan ringan dan minuman
  4. GARUDA FOOD: menyumbang 10%, banyak ditemukan dalam bentuk kemasan snack.
  5. DANONE: berada di posisi kelima dengan kontribusi 8%, sebagian besar dari produk air minum dalam kemasan.
  • Dampak dan Solusi

Pencemaran sampah ini berpotensi merusak ekosistem laut dan mengancam kelestarian hiu paus. Untuk mengatasi masalah ini maka, diperlukan kerja sama antara produsen, pemerintah dan masyarakat berupa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan penggunaan kemasan ramah lingkungan, meningkatkan sistem daur ulang dan pengelolaan sampah yang efektif, edukasi masyarakat tentang cara memilah sampah dan dampaknya terhadap lingkungan.

Masyarakat pesisir gorontalo berharap adanya peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengurangi sampah. Mereka juga mengharapkan edukasi tentang cara memilah sampah dan mendaur ulang.

tim kontributor

  1. Arjun Saputra Dai)
  2. Daniyah Putri Ramadhani
  3. Intan Nurain Baso
  4. Junain Polontalo
  5. Nazwa Ahengi
  6. Shabrina Juniarsyah Samuda
  7. Zihan Hayla Lasindrang