KINIGORONTALO.COM, JAKARTA – Bawaslu Republik Indonesia Kembali menyelenggarakan debat hukum pemilu bagi mahasiswa yang melibatkan seluruh Perguruan Tinggi se Indonesia. Setelah melalui proses eliminasi yang berhak mengikuti babak penyisihan di Hotel Mercure Ancol Jakarta berjumlah 24 Peserta. Rabu (30/8/2023).
Anggota Bawaslu Provinsi Gorontalo John Hendri Purba mengatakan bahwa para peserta inilah yang akan bertarung dari tanggal 27-31 Agusutus untuk memperoleh title terbaik dalam kompetisi yang dilaksanakan setiap tahun tersebut.
Dalam Pembukaan debat tersebut, Puadi selaku Kordinator divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu RI mempertegas Kembali tujuan dari penyelenggaran Debat hukum tersebut diselenggarakan.
Pertama, debat hukum pemilu tersebut perlu diselenggarakan dengan tujuan peningkatan kesadaran mahasiswa dalam mengawal penyelenggaran Pemilu dan pilkada serentak yang dilaksanakan pada tahun 2024. Dengan sikap idealis, kritis dari mahasiswa maka keberadaan Mahasiswa memiliki posisi strategis dalam mengawal tahapan-tahapan penyelenggaran pemilu yang diselenggarakan oleh KPU.
Kedua, Mahasiswa dapat menjadi agen pengawasanan yang dapat menggerakan unsur Masyarakat lainnya, sehingga dapat terbentuk kesadaran kolektif bagi Masyarakat pentingnya pemilu yang berkualitas dan berintegritas.
Ketiga, selain melaksanakan pengawasan partisipatif Mahasiwa juga dapat melakukan pengawasan berbasis risert, yaitu pengawasan dengan berbasis data sehingga dengan adanya data akurat dapat menentukan strategi, cara yang tepat bagi Bawaslu dalam menetapkan dan menentukan Pengawasan terhadap tahapan-tahapan yang diselenggarakan KPU.
Keempat, ajang debat dijadikan sebagai media penyebaran Informasi terkait dengan penyelenggaran pemilu, pencegahan, pengawasan dan lebih spesifik lagi terkait dengan penindakan pelanggaran Pemilu.
Bagi Bawaslu Provinsi yang turut berpartisipasi pada kesempatan tersebut, tambah John bahwa Pimpinan Bawaslu Puadi menitipkan pesan khusus agar Bawaslu Provinsi merancang, mendesain Kerjasama atau koloborasi konstruktif Bersama perguruan tinggi yang ada di daerah.
Sampai berita ini diturunkan peserta yang berhasil meraih tiket final adalah Universitas Surabaya melawan Universitas Sunan Kalijaga.