Kemiskinan di Gorontalo 2024: Urbanisasi Kemiskinan dan Ketimpangan yang Meningkat

Berita0 Dilihat

KINIGORONTALO.COM – Data terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam dinamika kemiskinan di Provinsi Gorontalo. Meskipun jumlah total penduduk miskin mengalami penurunan dari 177,99 ribu jiwa pada Maret menjadi 170,03 ribu jiwa pada September 2024 (turun 4,47%), kenaikan signifikan terjadi di wilayah perkotaan.

 

Kenaikan jumlah penduduk miskin di perkotaan mencapai 11,90%, dari 25,46 ribu jiwa menjadi 28,49 ribu jiwa. Sementara itu, di perdesaan terjadi penurunan sebesar 7,21%, dari 152,53 ribu menjadi 141,54 ribu jiwa. Fenomena ini mengindikasikan adanya pergeseran kemiskinan dari perdesaan ke perkotaan, yang dapat disebabkan oleh urbanisasi yang tidak diiringi dengan peningkatan kesejahteraan yang memadai.

 

Tidak hanya jumlah penduduk miskin yang meningkat di perkotaan, persentase penduduk miskin di area ini juga naik 9,19%. Di sisi lain, perdesaan mengalami penurunan persentase kemiskinan sebesar 5,88%. Fakta ini menunjukkan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah perdesaan mulai menunjukkan hasil, namun dampaknya belum dirasakan di perkotaan.

 

Di tengah fenomena ini, garis kemiskinan juga mengalami kenaikan. Di perkotaan, garis kemiskinan meningkat sebesar 4,09%, sedangkan di perdesaan naik 2,29%. Hal ini menunjukkan meningkatnya kebutuhan hidup minimum, yang semakin memperberat beban masyarakat miskin, terutama di wilayah perkotaan.

 

Namun, ada secercah harapan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan signifikan di seluruh wilayah, mengindikasikan adanya perbaikan dalam distribusi kesejahteraan. Kedalaman kemiskinan di perkotaan turun 21,57%, sementara di perdesaan turun 18,69%. Keparahan kemiskinan bahkan mengalami penurunan lebih tajam, yaitu 33,33% di perkotaan dan 22,96% di perdesaan.

 

Pemerintah daerah perlu merespons tren ini dengan kebijakan yang lebih inklusif bagi masyarakat perkotaan, memastikan bahwa mereka yang berpindah dari perdesaan ke kota memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak, hunian yang terjangkau, serta perlindungan sosial yang memadai. Jika tidak, urbanisasi kemiskinan dapat menjadi bom waktu yang mengancam stabilitas sosial dan ekonomi Gorontalo dalam jangka panjang.