Kisah Pilu Pria Terlilit Pinjol, Akhiri Hidup Usai Diteror Debt Collector

Ilustrasi pinjaman online. (Freepik.com)

Populer776 Dilihat

KINIGORONTALO.COM – Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kisah seorang pria yang mengakhiri hidupnya diduga karena teror yang datang dari debt collector (DC) salah satu aplikasi pinjaman online (Pinjol). Teror tersebut mulai berdatangan setelah dia telat membayar tagihan pinjol.

 

Rincian kejadian itu diungkap oleh akun Twitter atau X @rakyatvpinjol hingga menjadi viral. Disebutkan bahwa seorang pria yang merupakan korban dari DC pinjol itu berinisial K. Dia merupakan seorang suami dan ayah. Dia juga merupakan seorang pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan.

 

“TWITTER X PLEASE DO YOUR MAGIC. Aku mau cerita tentang korban kebrutalan terror DC pinjol legal Adakami yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri ya,” tulis akun X @rakyatvspinjol.

 

Kejadian ini bermula saat K meminjam dana Rp9,4 juta melalui aplikasi pinjol tersebut. Namun, dia mengalami kesulitan untuk membayar utang hingga jatuh tempo. Tagihan pun semakin membengkak hingga K harus membayar Rp19 juta. Sejak itu, dia mulai mendapat banyak teror dari DC pinjol tersebut.

 

“K (korban) meminjam uang di Adakami sebesar 9,4 juta dan harus mengembalikan 18 jutaan hampir 19 juta. ketika K memiliki kesulitan pembayaran dan telat bayar, mulai lah teror DC Adakami berdatangan,” lanjut akun @rakyatvspinjol.

 

Setelah itu, teror demi teror dialami K, istrinya hingga tempat kerjanya. Teror pertama membuat K dipecat dari kantornya karena DC pinjol tersebut terus-menerus menelpon ke kantor K, yang mengganggu kinerja operator telpon. K awalnya berusaha menutupi kesulitan yang dialaminya.

 

K hanya cerita kepada keluarga jika dirinya dipecat karena SK-nya tidak diperpanjang. Setelah dipecat, istri K membawa anaknya tinggal di rumah orangtuanya. Teror terus berlanjut. K juga mendapat teror orderan fiktif GoFood sebanyak 5-6 kali dalam sehari.

 

K akhirnya menceritakan kepada istrinya alasan dirinya dipecat dan orderan fiktif yang datang karena dirinya punya tunggakan di pinjol tersebut. Mengetahui hal itu, istri K menolak untuk pulang ke rumah karena takut dengan teror yang terjadi.

 

Namun tepat 2 hari setelah menceritakan masalahnya pada sang istri, K memilih mengakhiri hidupnya karena tidak kuat dengan tekanan dari DC pinjol tersebut.

 

“Korban mengakhiri hidup nya dengan cara bunuh diri. Korban menghembuskan napas terakhirnya pada bulan Mei 2023,” tambah akun tersebut.

 

Kepergian K tidak membuat DC pinjol tersebut berhenti melakukan teror. Mereka terus-menerus menelfon keluarga K yang sedang berduka. Saat diberitahu kalau K sudah meninggal, DC tersebut tidak percaya dan menuduh keluarga K berbohong.

 

Orderan fiktif juga masih terus datang ke rumah K yang sedang dijual dengan harga murah karena menjadi TKP bunuh diri. Bahkan teror masih berlanjut hingga tanggal 18 September 2023.

 

Kasus tersebut sampai ke tangan kepolisian dan surat terakhir yang ditulis K ditemukan pertama kali oleh polisi. Dalam surat tersebut, K menyebut bahwa pinjol tersebut telah merusak hidupnya.

 

Akun @rakyatvspinjol menjelaskan bahwa cuitannya itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pemerintah terhadap tindak pidana yang dilakukan pinjol legal.

 

“Thread ini kami buat agar: 1. Meningkatkan awareness pemerintah terhadap tindak PIDANA yang kerap dilakukan pinjol legal. 2. Memeriksa pengawasan OJK dan AFPI yang selama ini terbukti sangat mengecewakan,” pungkas akun tersebut.

 

Sontak, kisah pilu tersebut viral dan nama pinjol tersebut sempat trending di Twitter. Banyak netizen ikut meluapkan kekesalan terhadap pinjol tersebut.

 

“Di aplikasinya sih pakai citra baik… bersahabat…. prakteknya kayak gini,” tulis akun @ban***.

 

“Kasih Bintang 1 aja di Playstore atau AppStore. Nanti juga ilang wkwk,” tulis akun @jej***.

 

“Data disebar ga tanggung jawab. Tolong ini pinjol2 di tindak tegas,” tulis akun @eka***.

 

“Temen gw juga di teror di tempat kerjanya…akhirnya malah diminta buat risen secepatnya….parah,” tulis akun @oem***.

 

“Sampai ada orderan fiktif itu terlalu gila. Iklan adakami juga nyampah banget sampai ke youtube anak-anak pun ada,” tulis akun @loo***.