Viral Balita 3 Tahun Dianiaya Oknum Dokter Gegara Tak Terima Diganggu Saat Main Catur

Rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum dokter kepada seorang balita di Makassar. (Tangkapan layar Twitter @SupirPete2)

Berita, Populer1532 Dilihat

KINIGORONTALO.COM – Aksi penganiayaan terhadap seorang balita viral di media sosial. Menurut informasi, bocah yang menjadi korban penganiayaan seorang pria paruh baya itu baru berusia 3 tahun. Aksi penganiayaan tersebut terekam CCTV dan viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Twitter @SupirPete2.

Akun Twitter tersebut mengaku mendapat pesan dari orang tua balita yang diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh oknum dokter. Ibu korban juga mengirimkan curhatan dan video rekaman CCTV ke akun tersebut. Dalam video yang dibagikan, terlihat seorang pria sedang asyik bermain catur bersama temannya.

Kemudian, sang anak mendekat ke meja pria itu. Namun, anak itu tidak sengaja mengambil salah satu bidak catur yang dimainkan oleh pria itu. Secara spontan, pria itu langsung melayangkan tangannya ke kepala anak itu sampai terjatuh.

“Kejadiannya anak saya tidak sengaja mengambil salah satu bidak catur bapak ini (wakil direktur RS bahagia), tetapi bapak ini langsung melayangkan tangannya di kepala anak saya sampai terjatuh terbentur di kursi. Sambil memaki-maki anak saya dan dibentak,” cerita ibu korban dalam tangkapan layar yang dibagikan akun Twitter @SupirPete2.

Ayah dari sang anak juga berada di lokasi kejadian dan sudah meminta maaf. Namun sang ibu menjelaskan bahwa pria itu masih terus mengomel dan membentak-bentak anaknya.

“Padahal suami saya sudah meminta maaf tapi bapak itu terus ngomel2 bentak2 anak saya dan suami saya mulai marah karena si bapak dokter ini tidak berhenti membentak anak saya .. yang namanya juga anak kecil rasa ingin tahunya besar dan suami saya mulai marah sehingga catur bapak dokter ini di hamburkan,” ungkap ibu korban.

Ibu korban menyayangkan lantaran aksi pria tersebut yang dianggap terlalu gampang tangannya melayang ke kepala anaknya hingga terjatuh.

“Maksudnya saya kenapa bapak terlalu gampang tangannya melayang di kepala anak saya sampai terjatuh. Saya aja gak pernah memukul anak saya di bagian kepala. Di ajaran Islam pun jika ingin memukul anak sebaiknya di bawah pinggang. Miris perasaan saya melihat anak saya dipukul oleh orang lain yang masih usia 3 tahun,” lanjutnya.

“Bapak adalah salah satu pejabat di RS, orang yang berpendidikan harusnya bisa menahan amarah dan tidak mengatakan anak sekecil itu dengan kata nakal,” tambah ibu korban.

Kemudian, sang ibu menceritakan bahwa pria itu menelpon ibu korban pada Jumat (28/7/2023) pagi. Ibu korban mengira jika pria itu hendak meminta maaf. Namun, pria itu malah mengancam dengan mengatakan bahwa anaknya adalah seorang Akabri.

“Keesokan paginya pada hari Jumat pagi si pak dokter pun menelfon kiranya perbuatannya yang tidak disengaja seolah-olah tindakannya tidak pernah terjadi. Sehingga suami saya mengirimkan video rekaman cctv tersebut yang membuat semakin marah. Sampai bapak pun mengancam suami saya dengan kata kata ‘anak anak kayak kau satu kaliji saya habisi. Hati hati ko nah anak ku akabri’,” pungkas ibu korban.

Diketahui, aksi penganiayaan tersebut terjadi di salah satu warkop di Kota Makassar. Menurut informasi, pelaku merupakan seorang pejabat di rumah sakit (RS) Bahagia.

Sontak, unggahan tersebut mengundang perhatian netizen. Bahkan, aktor sekaligus stand up komedian Arie Kriting juga ikut mengomentari video viral tersebut.

“Owh jadi kalau anaknya ada di Akabri, boleh ya pukul kepala anak kecil sesuka hati? Begitu ka sekarang adab nya kita? Jabatan dan pangkat cuma buat menindas saja ka? Kok jadi begini? Mana kebijaksanaan dari para orang tua-tua yang harusnya kasih contoh bagus? Malu bacanya,” tulis  Arie Kriting melalui akun Twitter-nya @Arie_Kriting.

“Sy berasal dr Mksr. Apapun alasan bpk itu. Memperlakukan balita sekasar itu tetaplah biadab!,” tulis akun @oph***

“Yuk netizen bisa yuk. Kerja lagi yuk. Belom viral, pak pulicinya belom kerja,” tulis akun @yln***.

“Main catur pakai taruhan harga diri kah pak? Sudah mau menang, tapi gagal karena anak kecil. Segitunya banget,” tulis akun @Tit***.

“Kalo gw jadi bapak direktur itu mungkin bakal marah juga tp ga sampe mukul sih. Tolong dong anaknya diajarin gmn bertingkah laku di tmpt umum, rasa penasaran dia bukan free pass dia buat lakuin apa aja. Semoga anaknya skrg udh ngerti gmn berperilaku d tmpt umum,” tulis akun @Lon***.

“Jujur rada bingung sama orang2 yg masih ‘belain’ dokter. Iya betul, bocil emang harus diajarin orang tuanya. Tapi dia 3 taun lho, bukan yg sekali diajarin jg langsung paham, butuh waktu. Dokter kan udah dewasa, tau kapasitas anak 3 tahun. Main keplak sampe jatoh aja sih hhhhhhh,” tulis akun @and***.

“Terlepas dari akar masalahnya, terlalu enteng itu tangan meluncur ke kepala bayi usia 3 tahun. klo kesel ckup maki sj org tuanya,” tulis akun @don***.

“Tidak ada alasan pembenaran untuk orang dewasa memukul anak kecil secara spontan. Apalagi sampai memaki-maki yah. Ini memperlihatkan watak si dokter yg tempramental. Dokter loh ini, dokter! Pejabat tinggi di RS Pulak, bapak dari seorang Akabri yakan? Rasa pemilik bumi ini kah?,” tulis akun @Bur***.

Penulis: Nidi