MF KEDAIREKA GELAR PENDAMPINGAN PENGOLAHAN PANGAN, PENGELOLAAN KANTIN DAN EDUKASI PEMASARAN

Demo Pembuatan Pangan Lokal Seperti Bakso Kerang Darah Dan Susu Fermentasi Jagung Pulut. Kamis (20/7/2023).

Berita1238 Dilihat

KINIGORONTALO.COM – Tim Matching Fund (MF) Kedaireka yang diketuai Prof. Dr. Margaretha Solang, M.Si melaksanakan Pendampingan Pengolahan Pangan Lokal dengan menghadirkan para guru Prakarya dan Pengelola Kantin di lingkungan SMA di wilayah Kabupaten Gorontalo dipusatkan di SMA Negeri 1 Dungaliyo, Kamis (20/7/2023).

Mengusung tema “Cemara E-Gasing: Cegah Anemia Remaja Melalui Edu-Digital Pangan Lokal Menuju Gorontalo Bebas Stunting” yang berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 20 s.d 21 Juli 2023.

 

Joko Wiyanto, SE., M.Pd. selaku Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) BKKBN Provinsi Gorontalo menyampaikan bahwa penanganan stunting sebaik

 

nya diawali dari hulu yaitu dari usia remaja, karena remaja merupakan generasi penerus bangsa yang mempersiapkan diri mereka untuk berkeluarga agar tidak melahirkan keturunan yang beresiko stunting.

 

Selain itu, Joko Wiyanto juga menekankan hal ini melalui materi dengan topik Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) untuk Pemenuhan Gizi Seimbang Remaja.

 

“Untuk itu perlu diberikan edukasi terkait pemenuhan gizi dengan melibatkan para guru dalam mengintegrasikan pengolahan pangan lokal ke dalam kurikulum pembelajaran” Jelasnya.

 

Foto bersama Para Guru Prakarya dan Pengelola Kantin di lingkungan SMA di wilayah Kabupaten Gorontalo.

 

 

Foto bersama Tim Matching Fund (MF) Kedaireka dan Para Guru Prakarya serta Pengelola Kantin di lingkungan SMA di wilayah Kabupaten Gorontalo

 

Lalu dilanjutkan dengan demo pembuatan pangan lokal seperti bakso kerang darah dan susu fermentasi jagung pulut.

 

Makanan tersebut merupakan produk olahan yang kaya akan kandungan Fe, Zinc, Kalsium, dan Protein, yang sangat membantu dalam mencegah anemia khususnya pada remaja, sehingga memiliki status gizi yang baik dan ketika dewasa nanti dapat melahirkan anak yang tidak beresiko stunting.

 

Kegiatan ini juga dihadiri para pengelola kantin yang diharapkan dapat menyediakan makanan jajanan yang sehat dan bergizi khususnya makanan yang membantu penanganan masalah gizi bagi remaja.

 

Para pengelola kantin juga diberikan bekal materi tentang pengelolaan kantin, meliputi cara mengolah pangan dengan baik dan benar, pengemasan hingga penghitungan biaya pemasaran.